Kopi liberika dikira sebagai spesies tanaman kopi yang bandel serta gampang dibudidayakan, harus tingkat produktifitasnya lebih rendah. Sedang kopi ini sendiri datang dari negara Liberia, Afrika Barat.Kopi liberika yaitu type kopi yang dihasilkan oleh tanaman Coffea liberica. Kopi ini disebut-sebut datang dari tanaman kopi liar di daerah Liberia. Walau sebenarnya diketemukan juga tumbuh dengan cara liar di daerah Afrika yang lain.
Kopi liberika dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia pada era ke-19. Kopi ini diperkembang untuk menukar tanaman arabika yang diserang wabah penyakit karat daun. Tetapi usaha itu kurang sukses lantaran tanaman kopi liberika alami hal yang sama. Sekarang ini kopi liberika ditanam dengan cara terbatas di negara-negara Afrika serta Asia. Dengan cara global produksinya jauh di bawah arabika serta robusta.
Di indonesia kopi Liberika pertama kali di kenal di daerah provinsi Riau, kepulauan Miranti atau di sebut juga Liberika Miranti. Buah
kopi liberika memiliki ukuran cukup besar. Bentuknya bulat hingga lonjong
dengan panjang sekitar 18-30 mm. Dalam satu buah terdapat 2 biji kopi yang
masing-masing memiliki panjang sekitar 7-15 mm. Diantara jenis kopi budidaya
lainnya, liberika memiliki ukuran buah paling besar.6
Namun
meski buahnya besar, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya. Sifat
seperti ini kurang disukai para petani karena penyusutan bobot saat panen
hingga buah siap olah cukup tinggi. Sehingga ongkos panen menjadi relatif lebih
mahal.7 Keadaan ini yang membuat petani enggan mengembangkan jenis kopi
liberika..
Daun,bunga dan biji liberika (D. Blair, 1876) |
Namun
meski buahnya besar, bobot buah keringnya hanya 10% dari bobot basahnya. Sifat
seperti ini kurang disukai para petani karena penyusutan bobot saat panen
hingga buah siap olah cukup tinggi. Sehingga ongkos panen menjadi relatif lebih
mahal.7 Keadaan ini yang membuat petani enggan mengembangkan jenis kopi
liberika.
Kopi
liberika tumbuh baik di daerah tropis dataran rendah dengan ketinggian 400-600
meter dari permukaan laut. Namun tetap bisa tumbuh dan berbuah hingga
ketinggian 1200 meter. Suhu ideal pertumbuhannya ada pada kisaran 27-30ÂșC
dengan curah hujan 1500-2500 mm per tahun.8
Tanaman
ini bisa tumbuh dengan baik pada lahan yang tersinari penuh ataupun di bawah
naungan pohon lain. Kopi liberika juga memiliki toleransi tinggi pada tanah
yang kurang subur. Jenis tanaman ini bisa tumbuh di atas tanah lempung hingga
tanah berpasir serta tahan terhadap kekeringan maupun cuaca basah.
Varietas
kopi liberika tidak banyak, yang populer diantaranya Ardoniana dan Duvrei. Pada
tahun 2014, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit Koka) melepas
spesies kopi liberika dengan nama varietas “Libtukom” kependekan dari Liberika
Tunggal Komposit. Libtukom merupakan varietas liberika pertama yang dianjurkan
di Indonesia.
Varietas
libtukom dikembangkan dari kopi liberika yang ada di daerah Tanjung Jabung
Barat, Jambi. Varietas ini memiliki keunggulan tahan hama karat daun, bisa
ditanam di dataran rendah dan bisa ditanam di lahan marginal seperti tanah
gambut.
Liberika
varietas libtukom memiliki kemiripan dengan excelsa. Namun terdapat beberapa
ciri yang membedakannya, yakni libtukom memiliki daging buah yang tebal
sedangkan excelsa lebih tipis mirip arabika. Selain itu pada pupus daunnya,
libtukom berwarna hijau hingga hijau kecoklatan sedangkan excelsa merah
kecoklatan.9.
Satu diantara daerah di Indonesia yang di kenal sebagai penghasil kopi liberika nomer nya ialah Jambi. Bahkan juga propinsi ini dapat membuahkan buah kopi sampai meraih 270 ton per th. Hebatnya Jambi bahkan juga sukses membuat varian baru dari kopi ini yang dinamakan kopi liberika tungkal komposit (litbtukom). Rata-rata harga green bean kopi liberika di bandrol di kisaran Rp35 beberapa ribu/kg.
Namun pemasaran kopi liberika terutama di Indonesia masihlah belum optimal. Cukup susah untuk kita untuk memperoleh kopi ini bila tak memesannya segera dari Jambi. Terkecuali lantaran aspek harga nya yang lebih mahal, kopi liberika termasuk juga langka lantaran produktifitas tanamannya sendiri tidaklah terlalu tinggi.
Sumber:
- http://lembahilmu.com/kopi-liberika/
- https://jurnalbumi.com/knol/kopi-liberika/
Comments
Post a Comment