Alat - Alat Brewing Coffee

Bicara tentang metode manual Brewing untuk menikmati secangkir kopi. Setiap kedai atau cafe mempunyai alat untuk meracik atau membuat kopi dengan metode manual Brewing. Manual Brewing teknik menyeduh kopi menggunakan alat yang harus dioperasikan secara manual oleh manusia atau baristanya. Jadi, manusia atau baristanya yang harus mempersenjatai diri dengan ilmu soal manual brewing supaya dapat menghasilkan kopi dengan rasa tak kalah enaknya dibanding mesin.
ada banyak jenis alat manual brewing yang ada di pasaran. Mari kita bahas satu per satu .

1. Kalita Wave
               


                                                                Rasio kopi : air = 20 gr : 300 ml

Kalita Wave sekilas mirip V60. Yang membedakan adalah bentuknya trapesium dengan bagian bawah rata (flat drip) dengan tiga buah lubang. Masukkan biji kopi yang digiling dengan tingkat medium ke dalam kertas filter yang telah dipasang pada alat. Ratakan bubuk kopi, tuang air membasahi seluruh permukaan bubuk kopi, diamkan selama 10-15 detik untuk blooming. Kemudian, lanjutkan menuang air secara berkelanjutan. Biarkan dulu kopi terseduh selama 2-3 menit, kemudian siap untuk dinikmati.

2. Moka Pot atau Bialetti



Rasio kopi : air = 15 gr : 250 ml

                Moka pot ini memiliki bentuk yang sama seperti teko yang sering dipakai untuk memasak air. Moka pot ini dapat membuat kopi dengan rasa yang sangat pekat dan citarasa seperti coklat. Sistem kerjanya mengalirkan air yang dipanaskan sehingga menguap keatas melewati bubuk kopi menghasilkan kopi yang cukup keruh (butek), semakin halus bubuk kopinya semakin keruh pula hasil seduhannya. Warga itali yang merupakan tempat lahirnya mokapot sangat populer menggunakan alat ini, biasanya mereka menggunakan biji kopi dark roast untuk minuman kopi mereka. Kelebihannya Moka pot ini dapat dipakai hanya dengan menggunakan kompor kecil dan kita cukup menunggu sampai kopi keluar di atas permukaan, kelemahannya jangan sampai terlewat ketika menyeduhnya karena bisa menjadi efek rasa terbakar pada seduhannya.




3. Hario V60



    Rasio kopi : air = 20 gr : 300 ml

Alat dengan sudut kemiringan 60 derajat inilah yang melambungkan nama besar Hario sebagai perusahaan penghasil alat seduh kopi asal Jepang. Pasang filter yang telah dipanasi sebelumnya, kemudian masukkan biji kopi yang telah digiling dengan tingkat kehalusan medium-fine sebanyak 20 gr. Tuang air panas sampai membasahi semua bubuk kopi, biarkan dulu selama 10-15 detik untuk proses blooming yang dapat untuk menghilangkan karbondioksida yang muncul setelah roasting. Saat blooming, kamu akan melihat gelembung di atas bubuk kopi. Lalu silakan lanjutkan menuang air secara perlahan tanpa terputus dengan gerakan memutar.


4. Chemex


Rasio kopi : air = 30 gr : 500 ml
         Chemex bisa menghasilkan 8 cangkir kopi dalam sekali seduh, sehingga cocok untuk kamu yang ingin menikmati kopi bersama dengan kawan-kawan. Tuang biji kopi yang telah digiling medium ke dalam kertas filter yang sudah dipasang pada chemex. Ratakan kopi kemudian tuang air sampai membasahi seluruh permukaan lalu diamkan 10-15 detik untuk proses blooming. Setelah itu, lanjutkan menuang air sampai habis dengan teknik pouring yang kamu sukai. Waktu sedugnya sedikit lebih lama dibanding alat lain, yaitu sekitar 4 menit.


5. French Press
  
                                                       Rasio kopi : air = 20 gr : 360 ml
        Yang satu ini merupakan suatu alat kopi manual yang telah lama sudah menjadi dari bagian sejarah datangnya kopi. Alat ini memiliki bentuk yang elegant ditambah pula dengan cara pakainya yang cukup simple dengan menekan atau press kopi yang sudah diseduh sehingga ampas kopi bisa tersaring di bawah. alat French press ini selain banyak dipakai peminum kopi rumahan  juga masih sering digunakan oleh banyak kedai kopi sampai saat ini.
Hasil yang diperoleh dari seduhan menggunakan french press adalah seduhan tanpa ampas tebal seduhan (high body) tanpa crema, cocok untuk menyuguhkan kopi-kopi single origin seperti Arabika mandailing, Arabika Gayo bahkan untuk kopi seperti Robusta lampung Red Cherry lebih nikmat diseduh dengan french press.

6. AeroPress

                                 

                                                    Rasio kopi : air = 15 gr : 225 ml

         AeroPress mulai diperkenalkan oleh Alan Adler pada tahun 2005 dan menjelma menjadi alat manual brewing favorit para barista. Bentuknya pun fleksibel sehingga mudah dibawa kalau kamu traveling dan tak bisa lepas dari jenis kopi tertentu. Untuk alat ini, gunakan biji kopi yang digiling medium (sedikit kasar mirip garam) sebanyak 15 gr. Basahi kertas filter terlebih dulu untuk menghilangkan residu pada kertas filter. Sebaiknya, brew chamber atau tabung tempat meletakkan kopi juga dipanasi dulu atau pre-heat dengan menyiramkan air panas. Ini pun berlaku untuk alat lain, sampai cangkir yang akan kamu gunakan. Masukan bubuk kopi ke dalam brew chamber dan tuangkan air panas sebanyak 225 ml. Aduk dan seduh selama 10 detik atau tergantung kebiasaan kamu, kemudian pasang plunger atau penutup Aeropress. Tekan plunger ke bawah sehingga kopi mulai menetes ke gelas yang ada di bawah.


7. Vietnam Drip
                            


                                                Rasio kopi : air = 8 gr : 150 ml

         Sekarang dengan mudah kita melihat alat ini disajikan bersama kopi yang kita minta sambil menunggu tetesan kopinya selesai penuh ke dalam gelas. Penggunaannya yang cukup simple dan hasil seduhan pekat bisa menjadi bahan pertimbangan yang bagus bagi penggiat kopi. Kopi hasil ekstraksi vietnam drip juga bisa dijadikan berbagai aneka minuman kopi premium kelas menengah. Disarankan menggunakan kopi Robusta seperti Robusta Lampung Premium ketika menggunakan alat ini karena dilihat tempat lahirnya alat ini adalah mayoritas penghasil kopi Robusta terbesar di dunia dan penduduknya yang banyak mengkonsumsi Robusta.


8. Siphon

                                          

                                                        Rasio kopi : air = 16 gr : 250 ml

          Alat yang dikenal juga sebagai manual brewing vacuum pot ini memiliki desain unik dan harga yang cukup mahal. Syphon pertama kali ditemukan di Jerman pada abad ke-19. Penggunaannya agak sedikit rumit karena kamu harus sedikit merakitnya sebelum digunakan. Kamu harus memasang kail kawat di bagian bawah funnel syphon. Kemudian, tuang air ke dalam gelas bulat yang menyatu dengan stand syphon. Kamu bisa menggunakan air panas atau air biasa namun memerlukan waktu lebih lama. Nyalakan kompor kecil (mini burner) untuk memanaskan air. Pasang funnel ke dalam gelas lab dengan keadaan agak miring agar udara masih bisa masuk saat proses pemanasan air. Setelah air mulai mendidih, perbaiki posisi funnel syphon sampai lurus dan menutup chamber glass berisi air. Kamu akan melihat air mulai naik perlahan ke bagian atas funnel. Setelah semuanya naik ke permukaan funnel syphon, segera masukan bubuk kopi yang telah digiling dengan level medium-coarse. Aduk kopi agar proses ekstraksi merata, seduh selama 40 detik sambil mengecilkan api pada burner. Setelah proses seduh selesai, segera matikan burner dan kopi akan mulai tersedot ke bagian bawah chamber glass. Keren sekali melihat proses yang satu ini!


9.Rok Presso

                                                   Rasio kopi : air = 14 gr : 120 ml



         Rok presso salah satu alat kopi manual yang dapat menghasilkan atau membuat espresso. Espresso merupakan minuman kopi berkrema tebal yang sebagian pecinta kopi terkadang langsung menikmati hasilnya, namun sering juga espresso menjadi bahan baku utama ketika membuat minuman-minuman kopi menu premium seperti capuccino, coffee lattee, mocha cino, frappuccino dan lainnya dari inovasi menu-menu kopi dunia.

Comments