Mengenal jenis kopi di dataran Rendah "Liberika"

perkebunan-kopi

 Tau kah anda tanaman kopi  lebih ideal nya hidup di dataran tinggi berkisar antara  800-1500 meter dpl untuk tanaman jenis arabika sedangkan untuk rubusta berkisar antara 400 – 800 dpl. Tetapi ada tanaman kopi yang hidupnya di daerah dengan ketinggian 400 dpl ke bawah yaitu jenis kopi liberika.
Tentu kopi jenis ini sangat asing di telinga para pecinta atau penikmat kopi. Tetapi di kalangan para petani kopi , kopi jenis ini sangat menguntungan bagi para petani dataran rendah, dengan perawatan yang tidak terlalu rumit dan harga 1 kg nya Rp 13000. Tentu ini sangat menguntung kan bagi para petani dataran rendah, biasa dalam 1 lahan perkebunan bisa di tanam , tanaman kopi dan di selangi tanaman- tanaman lain nya seperti tanaman karet, pala dan tanaman-tanaman yang menjadi komuditi utama di dataran rendah.

 Liberika sendiri mempunyai nama khusus di indonesia yaitu liberika meranti (meranti adalah kepulauan yang ada di provinsi Riau) sejatinya kopi leberika sendiri berasal dari  Liberia. Awalnya, tanaman kopi ini digolongkan dalam kelompok kopi Robusta dengan nama ilmiah Coffea canefora var.Liberica. Tetapi pengelompokan paling baru dari para ilmuwan menyatakannya sebagai spesies sendiri dengan nama Coffea liberica.

 Hal ini karena secara morfologi serta sifat-sifat yang lain tidak sama dengan kopi robusta. Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat banyak tanaman kopi arabika saat itu terserang penyakit. Daerah yang banyak ditanami jenis kopi Liberika adalah Bengkulu dan Jambi.

 Salah satu varian kopi Liberika yang terkenal adalah kopi Excelsa (Coffea liberica var.Dewefrei). Buahnya lebih kecil dari kopi Liberika biasa dan berkulit lebih tipis serta pupus daun lebih berwarna merah. Selain itu, adapula varietas lokal yang berhasil dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia, dengan nama "Libtukom", singkatan dari Liberika Tunggal Komposit.


Comments